IMMATURE: A WORD BORING PEOPLE USE TO DESCRIBE FUN PEOPLEEVERYONE YOU WILL EVER MEET KNOWS SOMETHING YOU DON'TYOU NEVER KNOW HOW STRONG YOU ARE, UNTIL BEING STRONG IS THE ONLY CHOICE YOU HAVE

Sabtu, 23 November 2013

Resensi Novel: Remember When

 

Judul                         : Remember When
Penulis                      : Winna Efendi
Penerbit                     : GagasMedia
Tahun terbit               : 2011
Jumlah halaman        : 248 halaman
Kategori                    : Novel 

          Banyak orang mengatakan bahwa masa-masa SMA merupakan masa yang menyenangkan dan tak terlupakan, terutama jika menyangkut hal percintaan. Ya, karena pada masa itu para remaja memulai kisah cinta mereka, lebih tepatnya cinta monyet. Seperti yang dikisahkan dalam novel Remember When karya Winna Efendi ini.
         Dibalik tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan sekolah yang padat, kisah cinta Freya-Moses dan Gia-Adrian  bisa dikatakan sangat baik. Meskipun terkadang terjadi salah paham, keributan kecil, dan putus nyambung. Namun rasa saling mengerti di antara mereka membuat mereka bersatu kembali.  Mereka seperti merpati yang tidak bisa dipisahkan dari pasangannya. Kebiasaan mereka melakukan beberapa kegiatan bersama-sama dan melakukan doubledate, membuat siswa-siswi di sekolah mereka iri dengan hubungan mereka berempat. Namun, kelancaran hubungan mereka berubah dua tahun kemudian.
            Kekacauan mulai terjadi saat Freya merasa jenuh dengan hubungannya yang begitu-begitu saja karena Moses cenderung pemalu, pendiam, dan sibuk dengan kegiatan OSIS-nya. Dan Adrian yang merasa hubungannya mulai tidak sehat setelah kebohongan-kebohongan kecil yang ia buat serta kesalahannya telah mengambil harta Gia yang paling berharga dalam dirinya. Freya memang mencintai moses. Namun, saat pasangan mereka yang sama-sama anggota OSIS sedang rapat dan mereka berdua terpaksa datang bersama ke cafe tempat biasa mereka doubledate,Adrian mulai lebih mengetahui tentang Freya. Freya merupakan perempuan yang cerdik, antisosial, tetapi punya selera musik yang bagus. Untuk pertama kalinya Adrian merasa nyaman berada di dekat perempuan selain Gia. Freya juga merasakan ada sesuatu yang berubah dengan perasaannya terhadap Moses dan Adrian. Ya, Freya jatuh cinta pada Adrian. Di saat Gia tahu kalau Adrian menyukai Freya dan sudah menciumnya, Freya buru-buru menghampiri rumah Gia dan dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan Adrian. Mereka berpelukan, bermaksud mengakhiri hubungan mereka yang terlarang. Tapi di saat itu pula Moses datang dan melihat mereka di tengah jalan. "Gue sayang Freya," kata Adrian pada Moses. Dan saat itu juga hubungan Freya-Moses berakhir.
Di sisi lain, Gia terlalu mencintai Adrian dan Adrian tidak bisa mengakhiri hubungan mereka karena mempunyai tanggung jawab yang berat. Setelah hubungan mereka berempat akhirnya pecah dan berantakan, di saat hari kelulusan Moses menghampiri Freya dan meminta maaf. Mereka sepakat untuk menjadi sahabat. Apalagi setelah mereka tahu kalau mereka satu kampus dan satu jurusan. Sementara Gia akhirnya melepas Adrian setelah dua tahun mereka lulus dari SMA. Adrian pun akhirnya kembali ke Indonesia untuk Freya. Perjalanan yang telah mereka lalui semasa SMA layak menjadi kenangan, baik manis maupun ahit. Sehingga saat mereka dewasa, mereka dapat menatap foto mereka bersama sambil mengingat masa-masa itu, remember when…

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Winna Efendi merangkum kisah cinta yang biasa-biasa saja menjadi enak untuk dinikmati. Dengan membaca novel yang ditulis dalam empat sudut pandang ini, kita seolah-olah mengintip beberapa diary anak-anak SMA dalam urutan kronologis, sehingga akhirnya kita mendapatkan keseluruhan cerita lengkapnya dengan perasaan masing-masing individu yang terlibat di dalamnya. Bahasa yang digunakan juga bagus dan tertata rapi. Ada beberapa ungkapan dan kutipan di dalamnya yang membuat suasana cerita menjadi lebih hidup. Namun terkadang kita harus membacanya sekali lagi sampai benar-benar mengerti maksud dari ungkapan dan kutipan tersebut.
Jalan cerita yang tidak mudah ditebak membuat para pembaca novel ini semakin penasaran dan ingin membacanya hingga tuntas. Kegalauan kisah percintaan dalam novel ini membuat para pembaca yang sedang jatuh cinta ataupun yang sudah memiliki kekasih ikut menjadi galau. Karena di situ dijelaskan bagaimana perasaan seseorang yang benar-benar jatuh cinta pada orang lain atau seseorang itu hanya menyukainya. Ya, sesuai dengan apa yang saya tangkap dari novel ini, mencintai berbeda dengan menyukai. Dan hal ini belum banyak dimengerti oleh remaja saat ini. Dengan membaca buku ini, para remaja bisa membedakan cinta yang sesungguhnya dengan hanya menyukai. Dengan begitu, para remaja tidak langsung berpacaran dengan lawan jenis yang hanya disukainya. Lain halnya jika novel ini dibaca oleh orang dewasa. Mereka akan langsung mengingat percintaan masa  SMA yang telah dilaluinya. Karena novel ini seperti menceritakan kehidupan remaja pada umumnya, namun tetap dengan ciri khas Winna Efendi.


Ciao!

Resensi Novel: Bidadari Santa Monica


Judul buku          : Bidadari Santa Monica
Pengarang          : Alexandra Leirissa Yunadi
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal                  : 367 halaman

Sinopsis:
Buat Pelita, hidup ini bagaikan kepingan penuh warna. Dan Efraim-lah pemberi warna hidupnya. Namun karena Efraim juga, Pelita terperangkap dalam warna abu- abu: remuk hati berkepanjangan.
Lalu dia bertemu dengan pengamen cantik di Santa Monica, Amerika. Konon, orang- orang memanggil gadis itu dengan julukan Bidadari Santa Monica. Pelita terpesona pada sang bidadari. Mendatanginya setiap hari, mendengarkan lantunan lagu dan petikan harpanya dalam derai air mata, sambil tak henti- henti mengaguminya.
Lalu, pada hari yang ketujuh...
"Pelita!" dengan fasih, bule jelita itu menyebut namanya. "That’s your name right?"
Pelita terkesima. Tak mengerti bagaimana mungkin bidadari cantik itu mengetahui namanya. Nama yang bahkan terasa asing saat diucapkan lidah bule seperti pengamen itu. Tapi tak hanya itu...
"See you later, Little Shine...," bahkan gadis cantik yang tak mungkin bisa bahasa Indonesia itu menyebutkan arti dari namanya.
Pelita pun mulai mereka-reka, siapa gadis bermata biru itu sebenarnya? Mengapa bidadari itu begitu tertarik pada masa lalunya? Dan... apa sebenarnya hubungan pengamen cantik itu dengan Efraim?

###

Pelita mendapat tugas meliput di Santa Monica, Amerika. Setiap hari, entah mengapa, ia selalu berhenti di depan seorang pengamen cantik yang akrab disapa Bidadari Santa Monica. Den setiap kali mendengar petikan harpa dan lagu yang dinyanyikan, hati Pelita serasa disayat- sayat. Pelita juga sangat terpesona pada bidadari yang satu ini. Dengan mata biru kehijauan yang sangat indah dan rambut berwarna merah, pengamen itu selalu terbayang- bayang di benak Pelita.
Hingga suatu hari Bidadari Santa Monica memanggil nama Pelita dengan baik. Pengamen ini juga tahu arti namanya. Aneh. Tidak sampai di situ, pengamen ini juga menaiki pesawat yang sama dengan Pelita. Tepat di samping Pelita pula.
Wanita ini begitu antusias terhadap kisah hidup Pelita. Dan Pelita pun tidak dapat untuk tidak menceritakan kepada pengamen cantik ini.
Kisah dimulai ketika Pelita salah mewawancarai orang. Seharusnya ia mewawancarai aktris pemeran serial TV, Arlika. Namun karena Arlika sangat sibuk, Pelita berniat untuk mewawancarai lawan mainnya, Riva. Pelita hanya tahu bahwa Riva ialah sosok yang tampan tetapi ia sendiri belum pernah melihat Riva. Oleh karenanya, ketika seorang pria tampan lewat, Pelita langsung menyetopnya dan mewawancarainya. Barulah setelah Riva yang asli datang, Pelita menyadari bahwa ia telah salah sasaran. Inilah awal pertemuan yang lucu dengan Efraim, pria tampan yang (salah) diwawancarai oleh Pelita.
Dan Efraim mulai tertarik pada Pelita. Demi mendekati Pelita, Efraim mengadakan kerjasama antara butiknya dengan majalah Pelita yang rupanya bos Pelita ialah Pak Ian, sahabat Efraim sejak kecil.
Proses pedekate Efraim- Pelita seru juga. Ada lucunya. Di satu sisi, Efraim yang sudah memancarkan sinyal cinta namun tidak ditangkap dengan jelas oleh Pelita karena Pelita sendiri – yang tergila- gila sama Efraim- sibuk memikirkan apakah Efraim suka padanya dan juga kesimpulan yang Pelita tarik sendiri bahwa Efraim adalah seorang gay.
Kehadiran kakak Mentari yang menyebalkan juga menambah manis perjalanan cinta Pelita dan Efraim. Saat keduanya sudah berpacaran dan Efraim mengenalkan Pelita ke mamanya, masalah muncul. Mamanya Efraim tidak menyukai Pelita. Berbagai sindiran ia lontarkan kepada Pelita. Namun Pelita mencoba untuk bersabar. Ketika berbincang- bincang mengenai lukisan di kamar Efraim, mama Efraim, yang tidak menyangka itu adalah karya Pelita, sangat menyukai lukisan itu. Efraim pun berniat menghadiahi mamanya lukisan Pelita yang rencananya akan dibuka di pesta ulang tahun mamanya nanti.
Gawat! Pelita mulai stres. Di tengah- tengah usahanya untuk menghasilkan yang terbaik, Pelita mulai menyerah. Namun selalu ada semangat dan dorongan dari Efraim. Hingga suatu hari ketika Pelita terlibat perdebatan mengenai kado lukisan itu dengan Efraim. Pelita tidak dapat menyelesaikan lukisan itu. Ia kehabisan cat birunya. Tidak tahan lagi, Pelita keluar dari mobil tunangannya itu dan lari. Ia tak sengaja menabrak seorang preman. Demi melindungi Pelita, Efraim ditusuk. Pelita segera mencari pertolongan. Namun Efraim tidak terselamatkan. Pelita sangat terpukul. Semenjak itu Pelita melewati hari- harinya dengan enggan. Tanpa rasa.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Buat yang suka sama novel yang berakhir sad ending, wajib baca ini! Mungkin di awal awal kalian bakal heran kenapa gue bilang bisa bikin nangis, soalnya adegan adegan dimana air mata kita akan dikuras ada dibagian akhir cerita. Di novel ini kita dibikin penasaran, akan siapa sosok Bidadari Santa Monica ini. Jalan ceritanya sulit ditebak, gak akan nyangka kalo jadinya seperti ini. Jadi 
gue rekomendasiin kalian buat baca novel karya Alexandra Leirissa Yunadi ini!


Ciao!

Resensi Novel: JUMP!



Kiera Shenriva, ex-captain tim cheerleader Parahyangan Vista mulai kebakaran jenggot ketika squad yang pernah dipimpinnya sendiri mulai mengalami penurunan kualitas, ditambah ketidakpedulian kapten barunya, Hers, yang ternyata malah menghina-hina kapten sebelumnya, yaitu Kiera sendiri, dan PV yang mulai tahun ini tidak mendapatkan anggaran biaya ektrakurikuler dari sekolah, padahal PV masuk 8 besar di ICC (Indonesia Cheerleading Competition) tahun kemarin. Malah, tim modern dance PIHS (Parahyangan International High School) mendapatkan anggaran biaya pendidikan ektrakurikuler tahun ini, meski ekskul itu tidak pernah becus dan tidak sekeren ekskul PV yang selalu mendapat jatah tepukan gemuruh adik-adik kelas pada saat tampil untuk acara MOS, kapten cheers PV selalu menjadi orang populer seantero PIHS, belum lagi job-job seantero Bandung yang membuat nama PIHS naik karena PV.

Semuanya berubah begitu Kiera turun jabatan, semuanya semakin tidak terkendali dan membuat Kiera semakin tak berdaya untuk menolong squad kebanggaannya. Belum lagi cemooh dan hinaan khas Hers, juga Sheila dan antek-anteknya. Beruntung Kiera masih memiliki Viani, sahabat terbaiknya, dan Jevana, cowok yang membuat hatinya kembali berdebar-debar setelah Kiera ingat pertolongan Jevana dua tahun yang lalu untuk Kiera.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Membaca novel ini saya jamin tidak akan membuat kalian berhenti membacanya. Apalagi kata-kata khas mean girl semasa SMA yang selalu cerdas dan mengena bagi saya. Betapa kreatifnya anak SMA untuk mencemooh orang lain. Siapa yang tidak bisa membalas cemooh musuhnya: dia kalah. Misalnya, ketika Kiera menyindir Jamie, antek-antek Sheilla di WC perempuan,

"Makasih ya Allah... punya gue asli. Nggak mesti tekanan batin karena jiwa gue nggak sesuai ama body gue. Amien." Lalu, aku merapikan bulu mata.

"Maksud lo gue?" bentak Jamie ngamuk.

Aku menoleh dengan santai, menatap Jamie dari atas sampai bawah, dan memutar bola mata, "Scoozy," kataku. "Who are you?" Ini ladies toilet. Jadi gue cuma ngobrol ama penghuni asli toilet ini. El-e le, de-i di, s, ladies!"

Membaca novel ini, ada kecerdasan konflik yang tertanam di dalamnya. Penulis benar-benar membuat plot dengan rapi dan tertata dari awal hingga akhir. Ada beberapa tambahan asem manis di dalam novel berupa quote dan dialog yang kadang membuat pembaca terenyuh karena persis dengan realita kehidupan sewaktu SMA dulu. Dialog asam manis itu ketika Jevana dan Kiera mengobrol di atap sekolah. Saya pikir di sinilah scene coming-of-age yang membuat Kiera selama ini sadar.

Over all,
membaca novel ini tidak akan menyesal. Misalnya, saya jadi sadar kalau ingin melakukan sesuatu yang kita percayai, lakukan saja, jangan menyerah oleh keadaan yang terus menerus memaksa untuk menyerah. Justru di situlah esensi perjuangan, kita digiring lewat peristiwa-peristiwa itu sampai ke puncaknya. Percaya bahwa ujung peristiwa tersebut adalah happy-grande-ending yang selalu membuat kita belajar bahwa teori kehidupan tidak pernah salah.


Resensi Novel: Baby Proposal

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGIRb2EVj49jVyNNOCnfsi0RV7F1_Aaz95grLWYCLeFtIEHkDky4IpRbXsKDPVg48LVQaxhyphenhyphen-ZXt0wG6uxPU0l7k9R4bQ2QCtG5FNOFXhsKQmfQQ1RiuPpMf6XEFVbqNZ5cTWILews_Ws/s1600/Baby+Proposal.jpg
Sinopsis:

Seandainya ini mimpi buruk, Karina ingin cepat-cepat bangun dan tak ingin mengingatnya lagi...

Tapi kenyataan memilih berlaku kejam kepadanya. Dua garis di testpack yang kini berada di tangannya adalah jawaban tegas: Karina hamil. Dan satu-satunya yang terpikirkan adalah mencari bapak anak ini dan meminta pertanggungjawaban.

Karina tidak berharap dinikahi Daniel. Dia ingin laki-laki itu mengurusinya selama masa kehamilan. Dengan senang hati, dia menyerahkan bayi itu ke tangan Daniel—sesederhana itu.

Namun, berada bersama Daniel membuatnya melihat laki-laki itu dari sisi lain. Sisi lembut dan penuh perlindugnan. Sisi yang membuat dadanya berdesir. Perasaan yang mengenalkan Karina pada... cinta. Mungkinkah ini pertanda mimpi buruknya kelak akan berakhir bahagia?

* * *

Menceritakan tentang Karina yang hamil di luar nikah akibat one night stand­-nya dengan pria bernama Daniel, dalam suatu perjalanan bersama temannya, Dewi, bersama puluhan peserta tur lainnya.

Kenapa Daniel? Di suatu malam cowok itu “bertarung” dengan Dewi, dan objeknyawine. Apa lagi kalau bukan: siapa yang bertahan berlama-lama dan berbanyak-banyak wine, dialah pemenangnya. Dewi tak sanggup melawan Daniel, karena itu dia menyerahkan sisanya pada Karina—yang bahkan baru meminum 1 gelas kecil wine saja sudah mabuk. Alhasil mereka berdua mabuk berat, di kapal itu. Dan terjadilah. Daniel yang tidak tahu Karina masih pure virgin, memberikannya kartu namanya dengan jaminan: jika terjadi “apa-apa”, Karina harus memberitahunya.

Sekarang, dengan 2 garis test-pack, Karina mau tak mau menghubungi Daniel. Karina tak mau dinikahi Daniel. Ia hanya ingin Daniel membiayai semua urusan bayinya: check upparents sharing di rumah sakit, obat, dan lain-lain. Lagipula, Daniel sudah punya pujaan hati: Celine, gadis cantik yang mengkhianatinya karna dijodohkan dengan orang lain.

Berbagai kejadian dilalui Karina dan Daniel, yang semakin jengah dianggap suami-istri oleh dokter, suster, dan semua pasien ibu hamil di rumah sakit. Tapi lambat laun, mereka merasakan suatu perubahan. Daniel jadi lebih perhatian—dan Karina yakin, perhatian itu untuk bayi mereka.

Hingga suatu ketika, suatu kejadian buruk menimpa Karina. Dan bayinya. Karina keguguran. Walaupun awalnya ia tidak menginginkan bayi itu, tapi seiring berjalannya waktu, bukan berarti ia ingin membunuh bayi itu dengan sengaja. Justru sekarang, ia malah ingin memiliki bayi dalam kandungannya itu.

Dengan “hilang”nya jabang bayi dalam kandungannya, Karina otomatis menganggap hubungannya dengan Daniel hilang. Apalagi begitu Celine, mantan tunangan Daniel yang dinikahkan dengan pria lain, datang lagi di antara mereka. Pikir Karina, ia harus pergi...

“Lelaki yang menghormati ibunya, tidak akan memperlakukan istrinya dengan cara yang buruk.” (hlm.326)
  

Duet dari Dahlian dan Gielda Latifa. Saya pernah mendengar nama Dahlian, kalau tidak salah, salah satu judul novelnya adalah Promises, Promises. Sementara Gielda Latifa sendiri, saya tidak tahu apakah sebelumnya ia pernah membuat novel. Tapi yang saya ketahui lagi, mereka berdua berduet lagi di novel After Office Hours.

Setelah membaca duet yang ini, kelihatannya saya masih nanti membaca karya duet mereka yang lain. Bukan, bukan berarti jelek sekali, tapi kisah cinta Karina ini tergolong biasa.

Tapi, lepas dari tema dan plot yang bisa ditebak, saya menikmati penuturan dan gaya bercerita kedua pengarang. Saking smoothnya, saya tidak tau yang mana tulisan Dahlian, dan mana tulisan Gielda.  Oh, mungkin karna saya tak pernah membaca tulisan keduanya sebelumnya, tapi jujur saja, penulisan novel duet ini tak ada sesuatu yang membedakan. Bagus, cerita mengalir begitu saja.

Untuk typo, tenang saja, tak banyak kesalahan di novel ini. Cuma agak janggal aja ya, kayaknya novel ini harusnya ‘dewasa’ deh, mengingat beberapa adegan kurang pantas aja dibaca di bawah umur 17 tahun.

Resensi Novel: Obsesi









Hai! Untuk yang pertama kalinya, gue mau share hal - hal yang gue dapetin setelah baca bukunya Lexie Xu yang berjudul 'Obsesi'. Novel ini bergenre thriller. Dengan sedikit bumbu - bumbu romantis khas anak remaja didalamya, disertai dengan cerita tentang keluarga dan persahabatan. Terbit pada bulan Oktober tahun 2013. Langsung aja ya, check this out!






Judul              : Obsesi
Pengarang     : Lexie Xu
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 240 halaman
ISBN               : 978-979-22-6270-


Sinopsis:

Halo, namaku Jenny Angkasa dan hidupku saat ini bagaikan deretan mimpi buruk.

Pertama-tama, aku dimusuhi Hanny, cewek paling populer di sekolah yang tadinya adalah sahabatku satu-satunya. Mantan sohibku itu kini menganggapku lebih rendah daripada amuba, bahkan aku dikutuk untuk menjalani hidup sial selamanya.

Kedua, dua teman sekelasku yang memiliki nama yang sama denganku mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Berdasarkan observasi umum, aku akan menjadi korban berikutnya. Bagaimana aku tidak deg-degan?

Ketiga, aku mulai uring-uringan tinggal di rumah yang sudah kudiami selama enam tahun terakhir ini. Memang sih, kabarnya rumahku dihantui oleh wanita bergaun putih dan berambut panjang serta seorang anak perempuan kecil. Tapi selama ini kami hidup berdampingan tanpa saling mengganggu kok. Kini, mendadak saja di rumahku muncul kejadian misterius.

Apa yang terjadi sebenarnya? Benarkah penyebab semua masalah ini adalah hantu-hantu masa lalu? Atau gara-gara kutukan Hanny yang ternyata manjur banget?

Atau ada misteri lain di balik semua ini?



Mengisahkan tentang seorang cewek SMA yang bernama Jenny Angkasa. Cewek yang pintar dan biasa-biasa saja (bahkan dapat tergolong kuper).

Di kelas Jenny, ada 2 orang lain bernama sama dengannya. Jenny Limantara dan Jenny Handoyo. Jenny Limantara disebut Jenny Tompel, karena wajahnya dipenuhi dengan tahi lalat. Jenny Handoyo disebut Jenny Bajaj, karena pada hari pertama masuk sekolah kakinya terlindas bajaj dan ia sangat amat lebai dan drama queen. Sementara Jenny Angkasa, tadinya ia akan dipanggil Jenny Jenazah (JENny angkASA, harusnya Jenny ’Jenasa’ tapi menurut teman-temannya harusnya Jenny ’Jenazah’), tapi ia dipanggil ’Jenny’ saja karena ia dikenal sebagai sahabat Hanny, cewek populer nan cantik. Maka Jenny Angkasa dikenal sebagai ’Jenny’ dari ’Hanny dan Jenny’, 2 orang yang tak pernah terpisahkan.

Walau mereka berdua berbeda karakter—Jenny yang adalah cewek cupu di sekolah yang punya rumah seram, dan Hanny yang adalah cewek populer dan suka gonta ganti pacar—mereka tetap bersahabat dan saling mengerti.

Suatu hari, Tony dan Markus, 2 cowok yang terkenal paling ganteng di sekolah, mengajak Hanny dan Jenny jalan bareng. Setelah acara jalan bareng itu, Tony mengajak Hanny pacaran. Tentu, langsung disambut gembira oleh Hanny karena emang dari dulu ia naksir Tony (walau sebenarnya Jenny juga menyukainya tapi ia tahu Tony pasti lebih menyukai Hanny daripada dirinya). Tapi anehnya, beberapa hari setelahnya Tony langsung mencampakkan Hanny.

Berdasarkan informasi dari Johan—teman baik Hanny selain Jenny yang anehnya minta ampun dan hanya Hanny yang mau berteman dengannya—Tony dan Jenny berkomplot untuk membuat Hanny patah hati. Menurut info Johan, kakak-kakak kelas yang sakit hati karena dicampakkan Hanny dendam pada cewek itu, dan mengadakan taruhan: bagi siapapun yang berhasil membuat Hanny patah hati, akan menerima uang dalam jumlah besar. Tony menerima taruhan itu. Lalu apa hubungannya dengan Jenny? O-la-la. Menurut info Johan (lagi), sebenarnya Tony dan Jenny saling mencintai. Tapi Jenny menyuruh Tony pacaran dengan Hanny.

Informasi ini jelas membuat Hanny kaget. Ia marah pada Jenny, dan mengutuknya agar ia sial selamanya. Saat itu pula, Hanny memutuskan tali persahabatan mereka.

Lalu apakah kutukan itu benar? Entahlah. Yang jelas, beberapa hari kemudian, kecelakaan menimpa Jenny Tompel dan Jenny Bajaj.

Suatu hari, Hanny—yang begitu memutuskan persahabatannya dengan Jenny dan langsung bergaul dengan Johan—main ke rumah Johan. Ini bukan pertama kalinya Hanny main ke rumah Johan. Dulu, ia main ke rumah Johan sebagai orang yang membenci Jenny. Tapi kedatangannya yang kedua adalah untuk memberitahu Johan bahwa ia akan berbaikan dengan Jenny karna tak tahan diam-diaman terus. Di kali kedua ini, Johan ternyata belum pulang dan Hanny langsung masuk ke rumahnya. Dan ia menemukan keanehan. Kamar adik perempuan Johan tampak tak wajar. Debu bertebaran di mana-mana, boneka usang, perabotan dan kertas dinding yang tercabik-cabik. Sungguh tidak wajar, mengingat Johan bilang adiknya ada di rumah. Lalu, di manakah adiknya itu?

Sementara dengan Jenny. Ia makin khawatir, dengan perginya Hanny dan munculnya kejadian-kejadian aneh di rumahnya yang gosipnya berhantu. Katanya, dulu ada keluarga kaya yang menempati rumah itu. Tapi kemudian anak perempuan keluarga itu meninggal karena tenggelam, lalu tak lama ibunya bunuh diri. Hingga kini sering tersebar gosip bahwa ada hantu perempuan berpakaian putih yang menyusuri koridor sambil mencari anak perempuannya itu.

Tapi untunglah, Tony dan Markus setia menemani dan menyelidiki rumahnya. Di rumah Jenny, ditemukan banyak sekali jalan rahasia dan memungkinkan ada orang lain—atau hantu?—yang menyelinap ke dalam rumah Jenny dan membuat banyak keanehan.

Lalu, siapakah orang itu? Bagaimana pula dengan ruangan-ruangan dalam rumah Johan yang sangat mengejutkan? Dan apakah hubungan Hanny dan Jenny dapat kembali seperti semula? Rahasia apa pula yang kemudian tersingkap dan membawa mereka hampir berhadapan dengan maut?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Novel ini termasuk salah satu novel kesukaan saya. karena tidak terkesan picisan dan masuk di akal. Unutk teman teman yang menyukai novel dengan genre thriller,
saya sarankan untuk membaca novel ini!


Ciao!