Sinopsis:
Seandainya ini mimpi buruk, Karina ingin
cepat-cepat bangun dan tak ingin mengingatnya lagi...
Tapi kenyataan memilih berlaku kejam kepadanya.
Dua garis di testpack yang kini berada di tangannya adalah jawaban tegas:
Karina hamil. Dan satu-satunya yang terpikirkan adalah mencari bapak anak ini
dan meminta pertanggungjawaban.
Karina tidak berharap dinikahi Daniel. Dia ingin
laki-laki itu mengurusinya selama masa kehamilan. Dengan senang hati, dia
menyerahkan bayi itu ke tangan Daniel—sesederhana itu.
Namun, berada bersama Daniel membuatnya melihat
laki-laki itu dari sisi lain. Sisi lembut dan penuh perlindugnan. Sisi yang
membuat dadanya berdesir. Perasaan yang mengenalkan Karina pada... cinta.
Mungkinkah ini pertanda mimpi buruknya kelak akan berakhir bahagia?
* * *
Menceritakan tentang Karina yang hamil di luar
nikah akibat one night stand-nya dengan pria bernama Daniel, dalam
suatu perjalanan bersama temannya, Dewi, bersama puluhan peserta tur lainnya.
Kenapa Daniel? Di suatu malam cowok itu
“bertarung” dengan Dewi, dan objeknyawine. Apa lagi kalau bukan: siapa
yang bertahan berlama-lama dan berbanyak-banyak wine, dialah pemenangnya. Dewi
tak sanggup melawan Daniel, karena itu dia menyerahkan sisanya pada Karina—yang
bahkan baru meminum 1 gelas kecil wine saja sudah mabuk. Alhasil mereka berdua
mabuk berat, di kapal itu. Dan terjadilah. Daniel yang tidak tahu Karina masih pure
virgin, memberikannya kartu namanya dengan jaminan: jika terjadi “apa-apa”,
Karina harus memberitahunya.
Sekarang, dengan 2 garis test-pack, Karina mau
tak mau menghubungi Daniel. Karina tak mau dinikahi Daniel. Ia hanya ingin
Daniel membiayai semua urusan bayinya: check up, parents
sharing di rumah sakit, obat, dan lain-lain. Lagipula, Daniel sudah
punya pujaan hati: Celine, gadis cantik yang mengkhianatinya karna dijodohkan
dengan orang lain.
Berbagai kejadian dilalui Karina dan Daniel,
yang semakin jengah dianggap suami-istri oleh dokter, suster, dan semua pasien
ibu hamil di rumah sakit. Tapi lambat laun, mereka merasakan suatu perubahan.
Daniel jadi lebih perhatian—dan Karina yakin, perhatian itu untuk bayi mereka.
Hingga suatu ketika, suatu kejadian buruk
menimpa Karina. Dan bayinya. Karina keguguran. Walaupun awalnya ia tidak
menginginkan bayi itu, tapi seiring berjalannya waktu, bukan berarti ia ingin
membunuh bayi itu dengan sengaja. Justru sekarang, ia malah ingin memiliki bayi
dalam kandungannya itu.
Dengan “hilang”nya jabang bayi dalam
kandungannya, Karina otomatis menganggap hubungannya dengan Daniel hilang.
Apalagi begitu Celine, mantan tunangan Daniel yang dinikahkan dengan pria lain,
datang lagi di antara mereka. Pikir Karina, ia harus pergi...
“Lelaki yang menghormati ibunya, tidak akan
memperlakukan istrinya dengan cara yang buruk.” (hlm.326)
Duet dari Dahlian dan Gielda Latifa. Saya pernah mendengar nama Dahlian, kalau tidak salah, salah satu judul novelnya adalah Promises, Promises. Sementara Gielda Latifa sendiri, saya tidak tahu apakah sebelumnya ia pernah membuat novel. Tapi yang saya ketahui lagi, mereka berdua berduet lagi di novel After Office Hours.
Setelah membaca duet yang ini, kelihatannya saya
masih nanti membaca karya duet mereka yang lain. Bukan, bukan berarti jelek
sekali, tapi kisah cinta Karina ini tergolong biasa.
Tapi, lepas dari tema dan plot yang bisa
ditebak, saya menikmati penuturan dan gaya bercerita kedua pengarang. Saking smoothnya,
saya tidak tau yang mana tulisan Dahlian, dan mana tulisan Gielda. Oh,
mungkin karna saya tak pernah membaca tulisan keduanya sebelumnya, tapi jujur
saja, penulisan novel duet ini tak ada sesuatu yang membedakan. Bagus, cerita
mengalir begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar